Breeding atau pengembangbiakan anjing bukanlah sekadar mengawinkan dua ekor anjing. Kegiatan ini membutuhkan pengetahuan, tanggung jawab, dan komitmen besar terhadap kesejahteraan hewan. Breeder yang baik tidak hanya fokus pada jumlah anak anjing, tetapi juga memperhatikan kesehatan, sifat, dan standar ras dari anjing yang dibreeding. Artikel ini akan membahas langkah-langkah dan hal penting yang harus diperhatikan dalam proses breeding anjing. https://unagi4d.com/
1. Pahami Tujuan Breeding
Sebelum melakukan breeding, penting untuk memahami apa tujuan Anda. Apakah untuk mempertahankan garis keturunan ras tertentu? Meningkatkan kualitas ras? Atau untuk menghasilkan anjing dengan karakter dan fisik terbaik? Breeding seharusnya tidak dilakukan hanya demi keuntungan semata.
2. Pilih Indukan yang Sehat dan Berkualitas
Kesehatan induk jantan dan betina sangat berpengaruh pada hasil anak anjing. Pastikan kedua anjing:
-
Telah diperiksa oleh dokter hewan.
-
Bebas dari penyakit genetik turunan (seperti displasia pinggul, masalah mata, jantung, dan sebagainya).
-
Memiliki sifat yang baik, stabil, dan sesuai standar ras.
-
Sudah cukup umur dan siap secara fisik dan mental untuk breeding (biasanya di atas usia 18 bulan).
3. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Pra-Breeding
Sebelum proses kawin dilakukan, periksakan kedua anjing ke dokter hewan untuk memastikan kesehatan reproduksi. Dokter juga bisa melakukan tes darah, vaksinasi, dan pengecekan organ reproduksi.
4. Waktu Perkawinan yang Tepat
Anjing betina mengalami siklus birahi (estrus) sekitar dua kali setahun. Waktu terbaik untuk kawin biasanya pada hari ke-9 hingga ke-14 setelah awal masa birahi, namun ini bisa bervariasi. Perhatikan tanda-tanda anjing betina siap kawin, seperti pembengkakan vulva dan sikap reseptif terhadap jantan.
5. Proses Kawin dan Kehamilan
Proses kawin sebaiknya dilakukan dalam suasana tenang dan tidak terburu-buru. Jika perlu, minta bantuan dari breeder berpengalaman atau dokter hewan. Setelah kawin, masa kehamilan anjing betina berlangsung sekitar 58–65 hari. Selama masa ini, betina perlu makanan berkualitas tinggi, pengawasan medis, dan lingkungan yang nyaman.
6. Kelahiran dan Perawatan Anak Anjing
Persiapkan tempat melahirkan (whelping box) yang bersih dan hangat. Selama proses kelahiran, pantau kondisi induk dan anak anjing. Jika terjadi komplikasi, segera hubungi dokter hewan. Setelah lahir, anak anjing harus menyusu dari induknya selama beberapa minggu. Vaksinasi dan deworming juga harus dijadwalkan sesuai usia mereka.
7. Sosialisasi dan Penyaluran Anak Anjing
Setelah usia 6–8 minggu, anak anjing mulai belajar bersosialisasi. Penting untuk mengenalkan mereka pada manusia, suara, dan lingkungan sekitar. Ketika sudah cukup umur (biasanya setelah 8 minggu), anak anjing dapat disalurkan ke pemilik baru yang bertanggung jawab.
Kesimpulan
Breeding anjing bukanlah tugas ringan. Proses ini memerlukan pengetahuan mendalam, biaya, dan waktu yang tidak sedikit. Seorang breeder sejati akan selalu mengutamakan kesejahteraan hewan dan kualitas keturunan. Jika dilakukan dengan benar, breeding bisa menjadi kontribusi besar bagi pelestarian dan peningkatan mutu ras anjing.