Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengumumkan akan segera bertolak ke Moskow untuk melakukan pembicaraan mendesak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Langkah ini diambil hanya beberapa jam setelah Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir utama Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan. https://unagi4d.com/
Dalam keterangannya kepada wartawan di Istanbul, Araghchi menekankan pentingnya hubungan strategis antara Teheran dan Moskow. "Kami selalu berkonsultasi satu sama lain dan mengoordinasikan posisi kami," ujar Araghchi, seperti dikutip media Iran, dikutip dari laman https://unagi4d.demogamefree.com/index.html
Rusia memang menjadi salah satu sekutu utama Iran di panggung internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara telah memperkuat kerja sama militer dan teknologi, termasuk kesepakatan pasokan pesawat nirawak (drone) dari Iran untuk digunakan Rusia dalam konflik Ukraina. Sebagai imbalannya, Teheran menerima dukungan teknis untuk program nuklir sipilnya. https://unagi4ddrtp.demogamefree.com/index.html
Namun, dinamika kawasan semakin kompleks. Kremlin selama ini juga menjaga hubungan diplomatik yang erat dengan Israel, negara yang disebut-sebut sebagai pihak yang mendorong AS untuk terlibat lebih jauh dalam menekan program nuklir Iran. Bahkan sebelum serangan Amerika Serikat terjadi, Israel sudah melancarkan operasi militer sepihak ke beberapa lokasi nuklir Iran.
Di tengah tensi yang meningkat, Rusia bersikap hati-hati. Kremlin berulang kali menyuarakan penolakan terhadap upaya perubahan rezim di Iran, dan memperingatkan bahaya jika stabilitas politik Iran terguncang. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebelumnya menyebut wacana mengenai pembunuhan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sebagai sesuatu yang "tidak dapat diterima," seraya memperingatkan bahwa hal itu akan "membuka kotak Pandora" dan berisiko memicu ekstremisme di dalam negeri.
Namun, dinamika kawasan semakin kompleks. Kremlin selama ini juga menjaga hubungan diplomatik yang erat dengan Israel, negara yang disebut-sebut sebagai pihak yang mendorong AS untuk terlibat lebih jauh dalam menekan program nuklir Iran. Bahkan sebelum serangan Amerika Serikat terjadi, Israel sudah melancarkan operasi militer sepihak ke beberapa lokasi nuklir Iran.
Di tengah tensi yang meningkat, Rusia bersikap hati-hati. Kremlin berulang kali menyuarakan penolakan terhadap upaya perubahan rezim di Iran, dan memperingatkan bahaya jika stabilitas politik Iran terguncang. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebelumnya menyebut wacana mengenai pembunuhan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sebagai sesuatu yang "tidak dapat diterima," seraya memperingatkan bahwa hal itu akan "membuka kotak Pandora" dan berisiko memicu ekstremisme di dalam negeri.
Kunjungan mendadak Araghchi ke Moskow dipandang sebagai sinyal bahwa Teheran tengah menghimpun dukungan strategis dalam menghadapi tekanan militer dan diplomatik dari Barat. Pembicaraan dengan Putin diperkirakan akan fokus pada respons politik dan pertahanan bersama terhadap perkembangan terbaru di kawasan.
Tags
Berita Hari Ini
Berita Internasional
Berita Paling Update
Berita Terkini
hoki
keberuntungan
unagi4d
Viral