Akhir-akhir ini, matcha semakin populer di berbagai kafe dan media sosial, mulai dari disajikan sebagai latte, smoothie, hingga campuran dalam kue. Warna hijaunya yang mencolok dan klaim manfaat kesehatannya membuat banyak orang penasaran. Tapi tahukah kamu, matcha sebenarnya bukan sekadar teh hijau biasa? Meski keduanya berasal dari tanaman yang sama, cara pengolahan dan penyajiannya sangat berbeda. Perbedaan ini juga berdampak besar pada kandungan nutrisinya.
Dalam artikel ini, Liputan6.com akan mengupas tuntas apa sebenarnya matcha itu dan bagaimana cara pembuatannya. Selain itu, juga akan dibahas apa saja manfaat kesehatannya. Simak juga perbedaan matcha dengan teh hijau biasa, mulai dari kandungan antioksidan, rasa, hingga kandungan kafein. Jika kamu sedang mempertimbangkan mengganti kopi pagimu dengan matcha, artikel ini bisa jadi panduan awal yang berguna. https://unagi4d.com/Matcha Terbuat dari Apa?
Matcha adalah sejenis teh hijau dalam bentuk bubuk yang berasal dari Jepang, yang dibuat dari daun teh bernama Camellia sinensis. Cara pembuatannya berbeda dari teh hijau biasa karena matcha dihasilkan dengan cara menggiling seluruh daun teh hingga menjadi bubuk halus. Ketika kita meminum matcha, kita sebenarnya mengonsumsi seluruh bagian daun teh tersebut, bukan hanya air seduhan seperti pada teh biasa. Inilah yang memberikan matcha warna hijau yang cerah dan rasa yang unik.
Proses pembuatan matcha dimulai dengan menanam semak teh di tempat yang teduh selama sekitar tiga minggu sebelum panen. Perlakuan ini bertujuan untuk meningkatkan kadar klorofil dan asam amino seperti L-theanine dalam daun teh. Zat ini memberikan warna hijau cerah dan rasa umami, yaitu rasa gurih yang khas pada matcha. https://unagi4d.demogamefree.com/index.html
Setelah masa naungan, daun teh muda dipetik secara manual untuk memastikan kualitas terbaik. Bagian batang dan urat daun yang keras dihilangkan. Daun-daun ini kemudian dikukus sebentar untuk menghentikan proses oksidasi, yang dapat mengubah rasa dan warna daun. Setelah dikukus, daun dikeringkan dan digiling secara perlahan menggunakan batu hingga menjadi bubuk halus berwarna hijau cerah yang kita kenal sebagai matcha. https://unagi4ddrtp.demogamefree.com/index.html
Matcha tersedia dalam berbagai kelas kualitas yang mempengaruhi rasa dan harganya:
1. Ceremonial Grade: Ini adalah kualitas tertinggi dari matcha, dengan rasa yang sangat halus dan aroma lembut. Biasanya digunakan dalam upacara minum teh tradisional di Jepang.
2. Premium Grade: Memiliki kualitas tinggi, cocok untuk diminum langsung atau dicampur dalam minuman lain. Rasanya masih cukup halus dan menyenangkan.
3. Culinary Grade: Kualitas ini lebih rendah dibandingkan ceremonial dan premium. Cocok untuk digunakan dalam memasak atau membuat minuman yang tidak memerlukan rasa matcha yang terlalu halus. Rasa matcha ini cenderung lebih pahit.
4. Cooking Grade: Ini adalah kualitas terendah dari matcha, umumnya digunakan dalam masakan. Warna bubuknya lebih kecoklatan dan rasanya lebih pahit dibandingkan dengan kelas lainnya.
Perbedaan Matcha dan Teh Hijau
Meskipun matcha dan teh hijau berasal dari tanaman yang sama, yaitu Camellia sinensis, ada beberapa perbedaan penting di antara keduanya dalam hal penanaman, pemrosesan, dan cara konsumsinya. Berikut ini penjelasan yang lebih rinci dan mudah dipahami:
1. Penanaman:
- Matcha: Tanaman yang akan digunakan untuk matcha ditanam di tempat yang teduh. Biasanya, sekitar beberapa minggu sebelum panen, tanaman ini ditutup dengan kain atau jaring untuk mengurangi paparan sinar matahari langsung. Proses ini meningkatkan produksi klorofil di daun, memberi matcha warna hijau cerah dan meningkatkan kandungan asam amino.
- Teh Hijau Biasa: Sebaliknya, teh hijau biasa ditanam di bawah sinar matahari langsung. Paparan sinar matahari ini mempercepat pertumbuhan tanaman dan memberikan rasa yang lebih segar dan ringan pada daun teh.
2. Pemrosesan:
- Matcha: Setelah dipanen, daun muda dari tanaman matcha dikukus untuk menghentikan proses oksidasi, kemudian dikeringkan dan digiling halus menjadi bubuk hijau yang sangat lembut. Proses ini menjaga kualitas dan rasa dari matcha.
- Teh Hijau Biasa: Daun teh hijau diproses dengan cara dikeringkan, bisa dalam bentuk utuh atau dipotong-potong, dan sering kali dikemas dalam kantong teh. Teh hijau tidak digiling menjadi bubuk seperti matcha.
3. Konsumsi:
- Matcha: Saat mengonsumsi matcha, kita mencampurkan bubuk matcha dengan air panas, sehingga kita meminum seluruh bagian daun dalam bentuk bubuk. Ini memberikan rasa yang lebih kaya dan tekstur yang lebih kental.
- Teh Hijau Biasa: Teh hijau diseduh dengan air panas, dan hanya ekstrak dari daun kering yang kita minum. Daun yang telah diseduh biasanya dibuang setelah digunakan.
4. Kandungan Nutrisi:
Dikutip dari Healthline, karena kita mengonsumsi seluruh daun dalam bentuk bubuk saat minum matcha, kita mendapatkan lebih banyak nutrisi dibandingkan dengan teh hijau biasa. Matcha mengandung konsentrasi antioksidan yang lebih tinggi, serta L-theanine, yang dikenal dapat memberikan efek menenangkan, dan kafein, yang lebih banyak dibandingkan dengan teh hijau biasa. Dengan cara penanaman dan pemrosesan yang unik, matcha menawarkan pengalaman minum teh yang berbeda dan manfaat kesehatan yang lebih maksimal dibandingkan dengan teh hijau biasa.
Tags
Berita Hari Ini
Berita Internasional
Berita Paling Update
Fakta
hoki
keberuntungan
Tren Terpopuler
unagi4d